Enjoy In My Blog. Thank You.

Saturday 13 April 2013

UN 2013, Korban Percobaan atau Korban Politik Pengakhiran

13645231361318138110
Oleh : Aji Sutrisno

Ada yang berbeda dari wajah pendidikan di Indonesia sekarang. Setelah kabar yang menjadi buah bibir banyak orang, akan melandanya Kiamat di Tahun 2012 lalu, ternyata membawa pengaruh besar tidak hanya pada sisi kehidupan sosial, ekonomi serta politik saja. Tetapi membawa pula dampak yang besar bagi dunia pendidikan. Memang bukan dampak yang serius layaknya tatatan kehidupan lainnya. Pengaruh zaman setelah kiamat pada dunia pendidikan pun sangat berbeda sekaligus asing. Dari mula sebelum adanya bunyi “kentongan” yang menggembar-gemborkan; “Woy..pengumuman-pengumuman dunia bakal berakhir nih, siap-siap ya. Ayo siapkan negara ini menjadi negara berintelektual tinggi”.

Kini bangsa ini seakan tergugah dari kematian yang memilukan hati banyak orang. Bagaimana tidak ? Kiamat nyatannya membawa banyak polemik di dunia pendidikan khususnya. Seakan-akan semua yang berhubungan dengan pendidikan menjadi hal dasar untuk merubah segala keadaan diakhir dunia ini (katanya). Tak terkecuali juga sistem didalamnya, Setelah sekian lama pendidikan di negara  ini benar-benar mati akan metode maupun variasi, Sekarang muncullah berbagai sistem-sistem pendidikan baru.

Seperti halnya sistem pada pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2013 ini. Entah apa yang ada dibenak Sang Menteri Pendidikan pada khususnya dan Pemerintah pada umumnya, membuat sistem yang demikian ini. Sistem yang amat baru dan anyar, sangat gress pula. Didalamnya terdapat metode-metode maupun cara pelaksaan Ujian Nasional yang sangat acuh dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu sistem yang digunakan hanya memberi kemudahan bagi siswa-siswi untuk berexplore hal-hal yang tidak wajar, Jika sistem yang dulu hanya memberikan kebebasan bagi setan-setan untuk berkeliaran, Sekarang hal itu seakan musnah dan sirna seiring gebrakan total dari pemerintah. Saya tidak mengerti betul apa yang ada difikiran pemerintah indonesia sekarang ini, saya yang statusnya juga masih seorang siswa yang akan menjajal sistem yang amat ribet ini merasakan kebingungan hati yang teramat dalam. Bagaimana tidak ? Sistem yang dibuat terlalu memojokkan dan menyulitkan. Kenapa sistem yang baru ini dengan penanaman pengerjaan ujian super canggih dan modern, “TIDAK” diterapkan di tahun-tahun sebelumnya, dan kenapa hanya pada pada tahun 2013 saja baru dicanangkan ?.

Terus terang saja saya sedikit takut dengan sistem baru yang belum pernah saya hadapi ini. 20 paket mulanya kemudian ditambah 10 hingga menjadi 30 paket soal, Tidak lagi menggunakan kode angka melainkan menggunakan “Barcode”, Bahkan soal dengan lembar jawaban menyatu. Bagaimana saya tidak kebingungan dan sedikit takut dengan sistem yang seperti ini ?.
Entah apa yang di mau pemerintah terhadap sistem baru ini.

Timbul opini pribadi yang saya kaji dari berbagai pengamatan akan perubahan tiba-tiba dalam dunia pendidikan di Tahun 2013 ini. Pertama, Pemerintah mungkin baru menyadari betapa rendahnya kualitas dan kuantitas pendidikan di Indonesia ini. Ditunjukan dari tingkat kelulusan yang masih rendah dibanding negara-negara lainnya, Sehingga menggerakkan hati pemerintah untuk merubah sedikit tatanan maupun sistem yang ada dalam dunia pendidikan itu sendiri. Kedua, Pemerintah mungkin ingin merubah sedikit sistem pendidikan yang selama ini terlalu “monoton” alias itu-itu aja dari tahun ketahun, kemudian untuk menunjang lebih baiknya pendidikan di Indonesia ini pemerintah membuat metode serta variasi-variasi baru seperti yang telah saya jelaskan diatas. Ketiga, timbul persepsi dari pribadi saya sendiri, Bahwa pemerintah membuat atau mencanangkan sistem baru ini akibat dari kesudah tidak maunya lagi pemerintah memperhatikan nasib pendidikan akibat dari tahta yang sudah hampir “berakhir”. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung pemerintah sengaja membuat sistem baru yang “ajur-ajuran” tingkat kesulitannya, karna sudah tidak ada tanggung jawabnya lagi terhadap jalannya pemerintahan di masa kedudukan kepala negara pada masa ini.

Selain itu masih banyak lagi persepsi yang muncul ditengah gebrakan pemerintah di dunia pendidikan pada tahun 2013. Namun setidaknya langkah yang telah ditempuh pemerintah sekarang, Demi satu tujuan utama untuk tercapainya cita-cita bangsa dalam memperbaiki citra maupun kualitas pendidikan di negara tercinta ini. Kiranya sebuah perubahan harus dilakukan “se-extrem” mungkin apabila saat-saat untuk berubah itu menjadi hal yang sangat penting untuk kebaikan masyarakat maupun kepentingan bangsa dan negara, (semoga).

Juma’t, 29 Maret 2013
http://politik.kompasiana.com/2013/03/29/un-2013-korban-percobaan-atau-korban-politik-pengakhiran-546253.html

0 comments:

Post a Comment

Akhmad Darmawan. Powered by Blogger.