Jakarta, CNN Indonesia
--
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan
telah menangkap sinyal telepon selular (ponsel) di sebelah barat
Kalimantan. Kapolri Jenderal Sutarman menjelaskan, pemilik telepon
genggam tersebut diduga lupa mematikan ponselnya saat pesawat tinggal
landas.
"Koordinatnya saya tidak hapal, tapi ini di sebelah barat Kalimantan. Kami minta beberapa nomor handphone penumpang, ada satu yang kami tangkap sinyalnya," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12).
Menurut
Sutarman, saat ini kepolisian telah mengirimkan helikopter dan kapal
laut untuk melakukan pencarian di lokasi tertangkapnya sinyal. Mabes
Polri juga telah berkoordinasi dengan kepolisian daerah setempat di
sekitar lokasi sinyal.
"Memang saat terbang tinggi, walau tidak dimatikan, sinyal telepon akan hilang. Tapi saat turun, sinyal itu kembali tertangkap dan bisa kami lacak," ujar Sutarman. Sinyal tersebut ditangkap pada, Selasa pagi (30/12).
Diketahui, kronologi penemuan pesawat mulai jelas ada pukul 10.05 WIB hari ini setelah pesawat C-295 milik TNI Angkatan Udara menemukan benda berwarna putih. Setelahnya, pada 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI Angkatan Udara juga menemukan potongan logam.
Setelah itu, puing-puing lain seperti pintu darurat pesawat kemudian ditemukan. Kepala Basarnas Masdya TNI F Henry Bambang Soelistyo menyatakan, 95 persen yakin bahwa puing yang ditemukan berasal dari AirAsia QZ8501.
Kementerian Perhubungan memastikan lokasi temuan di koordinat 03.52,50 lintang selatan 110.30,53 bujur timur. 03.52,73 lintang selatan 110.30,18 bujur timur. 03.52,562 lintang selatan dan 110.29,39 bujur timur. (rdk/sip)
"Memang saat terbang tinggi, walau tidak dimatikan, sinyal telepon akan hilang. Tapi saat turun, sinyal itu kembali tertangkap dan bisa kami lacak," ujar Sutarman. Sinyal tersebut ditangkap pada, Selasa pagi (30/12).
Diketahui, kronologi penemuan pesawat mulai jelas ada pukul 10.05 WIB hari ini setelah pesawat C-295 milik TNI Angkatan Udara menemukan benda berwarna putih. Setelahnya, pada 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI Angkatan Udara juga menemukan potongan logam.
Setelah itu, puing-puing lain seperti pintu darurat pesawat kemudian ditemukan. Kepala Basarnas Masdya TNI F Henry Bambang Soelistyo menyatakan, 95 persen yakin bahwa puing yang ditemukan berasal dari AirAsia QZ8501.
Kementerian Perhubungan memastikan lokasi temuan di koordinat 03.52,50 lintang selatan 110.30,53 bujur timur. 03.52,73 lintang selatan 110.30,18 bujur timur. 03.52,562 lintang selatan dan 110.29,39 bujur timur. (rdk/sip)
0 comments:
Post a Comment